Semoga prestasi hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan prestasi hari esok lebih baik dari hari ini,

Sabtu, 27 Juli 2013

Pemilihan Pengurus Baru

PEMILIHAN PENGURUS BARU
MGMP PAI SMP KABUPATEN MADIUN
PERIODE 2013-2015


Memasuki tahun pelajaran baru 2013/2014, para GPAI yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP se-Kabupaten Madiun melaksanakan pemilihan pengurus baru untuk masa kepengurusan 2 tahun mendatang.
Baca liputan selengkapnya di REFORMASI PENGURUS MGMP PAI SMP

Selasa, 16 Juli 2013

Terobosan Baru

Terobosan Baru Ekstrakurikuler PAI pada Sekolah


BEKASI, DITPAIS - Profesi guru agama merupakan profesi yang sangat mulia, terhormat hal ini karena peran dan tugas yang dimiliki, yakni menciptakan generasi bangsa yang saleh baik individu maupun social menjadi tugasnya. Jelas sarfani, selaku pembicara dalam acar sosialisasi kegiatan ekstrakulikuler PAI dan penyelenggaraan tuntas baca tulis Al-Quran (TBTQ) tingkat nasional yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Kemenag RI di Bekasi (19/5)
Oleh karena itu, katanya lagi, guru agama seharusnya menjadi guru yang dicintai oleh muridnya. Menjadi primadona muridnya bukan guru yang paling ditakuti siswa sehingga siswa tidak senang dengan pelajaran PAI. Paparnya yang juga menjabat sebagai Kasi Pembinaan keagamaan siswa pada SMA pada Direktorat PAIS, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.
Selain itu, persoalan mata pelajaran PAI itu sendiri sesungguhnya masih menjadi masalah. Banyak dari orang tua murid, sekolah dan bahkan siswa itu sendiri yang menganggap PAI bukanlah pelajaran yang penting. Matematika, fisika dan B. Inggris lah mata pelajaran yang paling penting. Ditambah dengan wacana masuknya paham radikal ke dalam rohis membuat orang tua murid, siswa, alergi terhadap rohis. Ini adalah masalah yang harus kita selesaikan khusunya oleh para guru agama. Tandas pria yang saat ini sebagai kandidat S3 di salah satu perguruan tinggi di Bogor ini
Sambungnya,padahal PAI memiliki posisi dan peran yang sangat penting serta strategis dalam pembentukan iman takwa dan akhlak mulia.terangnya
katanya lagi, pemikiran yang kreatif, dan inovatif harus dimiliki seorang guru agama agar mampu memberikan solusi dalam upaya pengembangan PAI. Selain itu perlu juga diintegrasikan kegiatan intra dan ekstra sekolah dalam upaya tersebut. Terang alumnus S2 Univ. Islam Jakarta ini
Dalam upaya mengoptimalisasikan PAI di sekolah, Direktorat PAIS telah melakukan terobosan baru dalam upaya tersebut, diantaranya dengan mengoptimalkan ekskul PAI di sekolah.
Ekskul PAI merupakan wadah atau ruang yang sangat strategis dalam mengembangkan pembelajaran PAI pada sekolah. Terobosan ekskul PAI tersebut meliputi berbagai kegiatan diantaranya; pelaksanaan kegiatan PHBI, pelaksanaan Ibadah Ramadhan (Irama), dan sanlat. Paparnya.
Info lain: Dirjen Pendis

Senin, 01 Juli 2013

PAIS Kemenag RI

Dirjen Pendis : Perbedaan PAI di Kurikulum 2013 ada pada tematik integratif, penekanan nilai keagamaan tidak hanya khusus pelajaran PAI


Pendis - Penerapan Kurikulum 2013 segera diterapkan, dan tinggal menunggu waktu dalam pelaksanaannya. Perubahan isi kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan kualitas peserta didik lebih baik.

Harapan ini juga ditekankan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yang lebih menguatkan sisi moral dan akhlak siswa.

Harapan itu disampaikan oleh salah seorang tim penyusun Kurikulum 2013 Nurlena Rifa`i, dalam "Seminar Menyongsong Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) 2013" di Jakarta, Senin (6/5).

"Selama ini peserta didik hanya diajarkan aspek dogmatis dalam pemahaman agama dan praktik ibadah, tanpa ada penguatan moral akhlak serta pendidikan karakter," kata Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Senin (6/5).

Ia menjelaskan, dalam Kurikulum 2013, guru dituntut memiliki metode pembelajaran PAI yang tidak lagi menjenuhkan dan terlalu dogmatis.

Guru PAI di Kurikulum 2013 dituntut melakukan pengawasan moral dan akhlak yang terintegrasi. Penilaian tidak hanya pada kemampuan kognitif di nilai PAI saja, tapi juga sisi afektif dan psikomotorik siswa.

"Berpatokan pada kompetensi inti Kurikulum 2013, guru PAI dituntut menjadi contoh sekaligus menyenangkan," ujar Nurlena menerangkan.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Nur Syam mengatakan, perbedaan PAI di Kurikulum 2013 ada pada tematik integratif, yakni, penekanan nilai keagamaan yang tidak hanya terpaku pada khusus mata pelajaran PAI, tapi juga terintegrasi pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan.

Selanjutnya Nur Syam mengatakan penguatan moral dan akhlak akan diterapkan secara menyeluruh, sehingga siswa diajarkan norma dan nilai keagamaan di seluruh mata pelajaran.

"Pada mata pelajaran PAI ini juga akan lebih banyak dimasukkan aspek budi pekerti, yang sebenarnya sudah terintegrasi dalam muatan materi akhlak," ungkapnya

Dirjen Pendis selanjutnya mengatakan, "Untuk penguatan akhlak PAI di Kurikulum 2013, ada metodologi atau proses yang disebut habituasi moral dan perilaku yang sangat ketat."

Proses habituasi atau pembudayaan nilai moral dan akhlak ini memosisikan guru sebagai pemantau. Proses ini diharapkan dapat menguatkan sisi moral dan akhlak peserta didik pada Kurikulum 2013.

Tuntutan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada moral dan akhlak peserta didik didasarkan pada fakta yang terjadi saat ini.

Nur Syam menyebutkan, beberapa kasus terkait moral dan akhlak seperti kekerasan, pelecehan oleh pendidik kerap terjadi. Bahkan, ada kasus pembunuhan telah dilakukan oleh peserta didik.
(ra/berbagai sumber)
Diupload oleh : ra (-) | Kategori: Dirjen Pendis | Tanggal: 08-05-2013 14:58